Rabu, 26 Mei 2010

Matinya Lembaga DPR???

Hanya berselang beberapa saat, sesudah mundurnya Menkeu Sri Mulyani Indrawati, lahir sebuah nama baru, yang dicurigai menjadi ‘kartel’ politik, yaitu sekretariat gabungan (Setgab), yang menjadi ketuanya Presiden SBY, dan ketua pelaksananya Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, di rumah SBY di Puri Cikeas.

Persoalan berikutnya sesudah terbentuknya Setgab itu, para pemimpin partai politik, yang berada dalam koalisi dengan pemerintah, ramai-ramai menandatangani sikap,yang menegaskan masalah kasus Bank Century, dianggap selesai. Artinya para pemimpin partai politik, tidak akan melanjutkan kasus Bank Century, sempai ke tingkat tindakan hukum.

Ini sebuah bentuk tindakan yang sangat bertentangan dengan keadilan, serta sebuah pengkhianatan terhadap rakyat. Di mana sebelumnya, partai-partai politik melalaui fraksi-fraksinya di DPR, mereka secara mayoritas dalam paripurna DPR telah mengambil keputusan dengan memilih opsi C, yang menyebutkan adanya fihak-fihak yang bertanggung jawab, dan adanya pelanggaran hukum. Tetapi, sesudah mundurnya Sri Mulyani, para pemimpin partai politik, menandatangani sikap bersama yang tidak akan melanjutkan kasus Bank Century, sampai ke tingkat menyatakan pendapat.

Selain itu, DPR seperti menjilat ludahnya sendiri, yang tiba-tiba menghentikan penyelidikan kasus Bank Century. Karena dalam keputusan paripurna DPR itu, yang dalam rekomdendasinya menyebut secara eksplisit terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kasus Bank Century, seperti Sri Mulyan, Boediono, serta sejumlah pejabat lainnya. Tetapi, para pemimpin partai itu, melalui Setgab bertindak lain, serta menghentikan kasusnya.

Masa depan perpolitikan di Indonesia, akhirnya menjadi hanya ditentukan oleh sejumlah pimpinan partai, yang tergabung dalam Setgab. Keputusan di DPR, tidak lagi, menjadi pencerminan aspirasi rakyat, tetapi hanya menjadi pelaksana dari Setgab, yang menjadi sangat berkuasa. Karena itu, kembali negara ini menjadi sebuah oligarki, di mana segelintir orang yang akan menentukan nasib seluruh kehidupan rakyat.

Tentu, selanjutnya, yang menjadi pertanyaan, partai-partai politik mewakili kepentingan siapa? Apakah benar mereka mewakili kepentingan rakyat? Sebaliknya, apakah mereka hanya mewakili kepentingan mereka sendiri. Tidak lagi memperdulikan aspirasi rakyat. Karena keputusan yang penting, dan bernilai strategis, hanya dibahas dan dibicarakan oleh segelintir orang, yang tergabung dalam Setgab. Mereka menjadai sangat berkuasa, dan dapat memotong sebuah proses politik, yang selama sudah melembaga, adanya lembaga rakyat DPR. Termasuk ksus Bank Century.

DPR tidak lagi dapat menjadi lembaga yang mengabdi kepada kepentingan rakyat, tetapi DPR menjadi alat kepentingan para pemimpin partai. Segala keputusan yang strategis, yang berkaitan dengan nasib rakyat, hanya akan dibahas dan ditentukan oleh Setgab. Kehidupan politik kembali seperti di zaman Orde Baru, di mana oligarki militer, yang didukung sekelompok pemimpin partai politik (Golkar), dan militer telah berhasil menciptakan sebuah proses politik, yang penuh dengan rekayasa, guna melangsungkan kekuasaannya selama lebih tiga puluh tahun.

Dulu, adanya Sekber Golkar (Sekretaris Bersama Golongan Karya), di awal Orde Baru, yang dibentuk militer, yang tujuannya untuk menghadapi dan melawan Komunisme. Organiasi-organisasi massa yang membangun wadah politik dan membentuk sekretariat bersama itu, memang dgunakan oleh militer untuk menghadapi Komunisme, yang dinilai mereka sudah menjadi ancaman negara.

Sekarang, Setgab lahir dari akibat kepentingan penguasa dan sejumlah partai yang menjadi mitra koalisisnya ingin melestarikan kekuasaannya, dan yang i dalam lingkaran kekuasaan, tanpa lagi memperhatikan aspek keadilan dan hukum, yang sesungguhnya saat ini menjadi perhatian rakyat secara luas.

Dengan adanya Setgab itu, juga sekaligus menutup peluang untuk mengusut kasus Bank Century secara hukum, yang sudah menelan uang negara sebanyak Rp 6,7 triliun itu. Harapan akan adanya keadilan dan penegakkan hukum, hanya menjadi ilusi belaka.

Rakyat tak dapat lagi dapat mengharapkan akan terwujudnya sebuah keadilan hukum di Indonesia. Karena yang berperkara itu berkaitan dengan mereka yang mempunyai kekuasaan. Sedangkan para pemimpin partai plitik masih butuh dengan kekuasaan. Mereka mendapatkan ‘kue’ kekuasaan yang dapat mereka nikmati. Sementara rakyat yang menjadi konstituen mereka dibiarkan, tak memperoleh keadilan.Wallahu’alam.

Source : www.eramuslim.com

Bagaimana Cara Memblokir situs-situs tertentu??

Di sini saya ingin berbagi info saja. Biasanya seorang bahkan beberapa user iseng mencoba mengakses situs-situs yang tidak penting saat jam kerja seperti youtube.com, facebook.com atau situs porno yg hampir memakan bandwith sehingga akses internet menjadi lamban. Sehingga terkadang diperlukan sebuah tips untuk memblokir situs-situs tertentu yang tidak kita inginkan untuk dibuka orang lain karena bisa mengganggu kenyamanan diri sendiri dan bersama. Tips ini begitu mudah untuk dipraktekkan, tidak perlu kita menjadi master komputer atau internet. Lagipula saya bukanlah admin yang mengatur koneksi internet atau tidak mempunyai hak akses server untuk memblokir situs-situs tertentu tsb.

Silakan disimak!
Pertama, kita lihat dulu pada riwayat browser mozilla firefox atau internet eksplorer, situs apa saja yang menjadi kebiasaan yang mereka buka dan yang banyak memakan bandwith internet kantor/di mana pun, misalnya rata-rata dalam riwayat/history browser adalah youtube, facebook atau situs orang dewasa/porno.

Kedua, kita masuk di windows eksplorer coba cari hosts file di : C:\Windows\System32\Drivers\etc\hosts. Jika sudah ketemu (hosts) silahkan klik kanan properties, hilangkan tanda centang "check" pada kotak "read-only", jika tidak ada tutup kembali atau klik ok.

Ketiga, coba buka Hosts file dengan notepad, anda akan melihat angka berupa ip sbb:

127.0.0.1 localhost

untuk memblokir sebuah situs, misalkan situs www.facebook.com, maka coba anda ketik dibawahnya seperti berikut :

127.0.0.1 www.facebook.com

Maka pada hosts file akan terlihat seperti dibawah ini

127.0.0.1 localhost
127.0.0.1 www.facebook.com

Tambahkan beberapa url apa saja dibawahnya yang ingin anda blokir, jika sudah selesai jangan lupa klik "save".Selesai.

Sebenarnya banyak cara untuk memblokir situs tertentu. Oleh Karena saya anggap ini adalah tips yang paling mudah bagi saya sendiri, maka apa salahnya saya coba. Jika seseorang yang sudah paham akan komputer mungkin tips untuk blokir situs seperti ini tidak akan berhasil karena ia akan menghapus atau mengembalikan entry pada hosts file seperti sediakala. Maka saya sarankan jika anda menggunakan tips ini coba dulu lihat sekeliling anda apakan ada orang lain atau teman anda melihat anda mengutak-atik komputer yang akan anda blokir. Cobalah lakukan saat anda benar-benar sendiri atau tanpa sepengetahuan orang lain. Ok, sampai disini saja, selamat mencoba.


Source:Planet Jingga
http://tungkoslumos.blogspot.com

Selasa, 23 Maret 2010


Butuh Tikus Putih Untuk Pakan Ular, Piaraan, Praktikum, dsb??
Kini hadir di Bojongsoang dengan harga yang cukup murah, yakni @Rp 5.000,-.
Delivery Service...ato langsung datang ke alamat di bawah ini.
Siap antar dengan ongkos gratis untuk wilayah IT Telkom dan sekitarnya.
Order lebih dari 20 ekor akan kena diskon (khusus konsumen yang berdomisili di IT Telkom dan sekitarnya).
NB :
Untuk pemesanan di luar bandung :
1.minimal order(30 ekor), di luar jawa(50 ekor)
2.akan dikenakan biaya transportasi


Jika berminat langsung saja hubungi saya ke:
081329526428/02272593346
Alamat : Bojongsoang, Gg.Demang IV, Bandung Selatan 40288

Minggu, 21 Maret 2010

Keprofesionalan dalam bekerja

Kata profesional seringlah kita tuliskan bahkan kita ucapkan. Terlebih-lebih kita sangat menyukai kata terebut karena mungkin tak dapat dipungkiri kita merasa sudah profesional dalam pekerjaan atau bisnis kita. Sehingga kadang kalau ada rekan kita atau junior kita bersalah karena ketidak profesionalannya, kita langsung men-judge ke mereka dengan mengucapkan kata"kamu kurang profesional, dia tidak profesional banget sih, atau dan sebagainya".
Yang perlu saya garis bawahi di sini, terkadang kita mengucapkan sesuatu itu sering sekali tidak berpikir terlebih dahulu, dalam istilah bahasa jawa-nya langsung ceplas-ceplos. Apa yang sering kita ucapkan, seperti kata "tidak profesional" ,belum tentu sama dengan apa yang sudah kita hasilkan dalam pekerjaan yang sama, artinya bisa jadi kita juga belum sepenuhya "profesional", padahal niat kita adalah sebagai bentuk penilaian kita kepada mereka dan bentuk triger kita untuk mereka supaya mau berubah ke arah yang lebih baik. Ini yang sebetulnya saya paling tidak suka. Begitu juga dengan kata - kata lain seperti kata dewasa. Terkadang kita sering menilai orang tidak dewasa. Tetapi apakah kita pernah berpikir sebetulnya kita sudah dewasa belum sih? Sudahkah kita refleksikan pada diri kita sebelum kita menilai orang lain atau menyalahkan orang lain. Ini kata - kata/opini saya pribadi, yang pasti saya bukanlah orang pintar atau sok pintar. Saya cuma sekedar sharing saja.Semoga bermanfaat.

Best Regard,
Hanung, yang masih harus terus belajar.